Sesuai dengan catatan Teungku M.Yunus Jamil, Kerajaan Islam Jaya didirikan oleh para pengungsi dari Kerajaan Indra Jaya, sebuah kerajaan yang berpusat di Bandar Panton Bie. Alasan mereka mengungsi adalah untuk menghindari serangan tentara angkatan laut Negeri China yang menyerang negeri mereka.
Raja Indra Jaya turut mengungsi ke suatu tanah datar yang subur di sebelah Gunung Geurutee. Melihat lokasi tersebut Raja Indra Jaya beserta rombongan mengambil tempat di daerah tersebut dan daerah tersebut juga dinamai Indra Jaya, yaitu nama lanjutan dari Kerajaannya.
Beberapa waktu berselang kemudian datang kek Kerajaan Indra Jaya serombongan mubaligh di bawah pimpinan Meurah Pupok. Mereka berhasil mengembangkan Islam dan rajanya pun iktu menganut agama Islam. Akhirnya Meurah Pupok sendiri diangkat menjadi Raja Negeri tersebut, dengan kerajaannya yang bernama Kerajaan Islam Jaya.
Diantara raja yang terkenal namanya dari keturunan Meurah Pupok adalah Meureuhom Onga. Setelah Raja Onga mangkat, Kerajaan Islam Jaya mengalami kemunduran dan kekacauan, akhirnya datanglah Raja Inayat Syah dan Puteranya Riayal dari Kerajaan Darussalam.
Putera mahkota Riayat Syah diangkat menjadi Raja dari Kerajaan Islam Jaya dengan gelar Sulthan Salathin Riayat Syah, sedangkan ayahnya Sulthan Inayat Syah tetap memerintah Kerajaan Darussalam 885 – 895 H.
Di waktu Kerajaan Darussalam diperintah oleh Syamsu Syah 902 - 916 H terjadi konflik dengan Kerajaan Islam Jaya, bahwa Kerajaan Islam Jaya telah terpengaruh oleh hasutan Portugis. Akhirnya mereka kembali berdamai setelah Sulthan Syamsu Syah yang bernama Raja Muda Ali Mughayat Syah mengawini Puteri Raja Jaya yang bernama Puteri Hur.
Pada tanggal 7 Rajab 913 H sulthan Salatin Riayat Syah mangkat. Di kemudian hari terkenal namanya dengan Meureuhom Jaya.
0 komentar: — Skip to Comment.
Posting Komentar — or Back to Content