Kohler bom merupakan bukti sejarah kegigihan pejuang aceh melawan kolonial belanda di mana jendral kohler pemimpin agresi belanda 1 meninggal di tembak mati oleh pejuang Aceh pada tahun 14 april 1873 , di halaman mesjid raya baiturrahman tepatnya dibawah di bawah pohon gelumpang. Peristiwa ini terjadi ketika batalyon III dan Batalyon IV belanda berhasil menembus masuk kedalam Komplek masjid Raya Baiturrahman ,
image from mesium Aceh |
Membaca riwayat hidupnya, Mayor Jendral Kohler bukan seorang lulusan akademi militer , lahir pada tahun 1818 dia memulai karirnya sebagai seorang serdadu biasa pada usia 14 tahun masuk Angkatan Darat di Belanda, pada tahun 1840 dia menjadi sersan ketika ditugaskan ke Batavia. Hanya 4 bulan sesudah itu dia menjadi letnan dua hingga mencapai mayor jendral tatkala ditugaskan sebagai panglima tinggipenyerangan ke Aceh. Karena tidak bersekolah itulah, merupakan kekurangan-kekurangannya yang selalu ingin berpegang pada pendapat sendiri kaena pangkatnya yang tinggi.
Tragisnya dia tewas ketika ingin memastikan belanda telah menguasai mesjid, ketika dia sedang mengarahkan teropongnya untuk melihat keadaaan di sekitar masjid, tiba-tiba satu butir peluru menembus dadanya, Serta merta Kohler berteriak “O God ik ben getroffen”(ya tuhan aku kena). Seketika itu dia jatuh dan menghembus nafas terakhir.
Untuk mengenang para pejuang Aceh pada saat itu maka di buatlah sebuah monument kecil di halaman mesjid raya dan batang pohon gelumpang di simpan di mesium aceh sebagai bukti sejarah.
Sumber : Dikutip dari buku ACEH sepanjang abad dan Mesium Aceh
Penulis : Khairul Fajry
0 komentar: — Skip to Comment.
Posting Komentar — or Back to Content